Rabu, Agustus 07, 2013
Senin, Juli 15, 2013
MENGUADRATKAN BILANGAN DUA ANGKA
MENGUADRATKAN BILANGAN DUA ANGKA
CARA DAHSYAT MENGUADRATKAN BILANGAN
Pada saat menghadapi ujian
sekolah, Ujian Nasional, maupun Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri
para siswa pasti berhadapan dengan perhitungan-perhitungan matematika.
Kita semua tahu bahwa yang namanya ujian selalu dibatasi dengan waktu
yang sangat ketat. Oleh karena itu, kita perlu mencari terobosan baru,
cara-cara kreatif dalam perhitungan matematika sehingga kita dapat
menyelesaikannya dengan mudah dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Cara kreatif seperti inilah yang disebut sebagai KONSEP THE KONG
Minggu ini, Aku memperkenalkan kepada para siswa KONSEP THE KONG
untuk mendapatkan hasil kuadrat dari bilangan dua angka (puluhan)
khususnya yang mengandung angka 5. Kami yakin cara kreatif ini pasti
sangat membantu siswa untuk menemukan hasil kuadrat dari sebuah bilangan
dengan mudah dan dalam waktu yang sangat singkat.
A. Bilangan dua angka yang diakhiri angka 5.
Misalkan kita mau menghitung hasil kuadrat dari 65, langkah-langkahnya adalah sbb:
- Kuadratkan angka ke-2 dari bilangan tersebut, yaitu 52 = 25. Ini merupakan dua angka terakhir dari hasil kuadratnya …25. (Bilangan dua angka yang diakhiri angka 5, hasil kuadratnya selalu diakhiri angka 25)
- Untuk menemukan angka di depan 25, kalikan angka pertama dari bilangan yang dikuadratkan (yaitu 6) dengan angka berikutnya (1 angka di atas 6) yaitu 7, sbb: 6 x 7 = 42. Letakkan angka ini di depan 25, maka hasilnya adalah 4225. Mudah kan !
Sebagai latihan, coba cari hasil kuadrat dari 15 !
- Sesuai dengan langkah pertama di atas maka hasil kuadratnya selalu diakhiri angka …25
- Untuk menemukan angka di depan 25, kalikan angka pertama (yaitu 1) dengan angka berikutnya setelah 1(yaitu 2) sbb: 1 x 2 = 2. Maka hasilnya adalah 225. Hebat !
Dengan cara yang sama hitunglah hasil kuadrat dari: 25; 35; 45; 55; 75; 85; dan 95 !
B. Bilangan dua angka yang diawali dengan angka 5.
Misalkan kita mau menghitung hasil kuadrat dari 56, langkah-langkahnya adalah sbb:
- Kuadratkan angka ke-2 dari bilangan tersebut, yaitu 6 kuadrat = 36. Ini merupakan dua angka terakhir dari hasil kuadratnya …36.
- Untuk menemukan angka di depannya, kuadratkan angka pertama lalu jumlahkan dengan angka kedua sbb: 52 + 6 = 25 + 6 = 31. Maka hasilnya adalah 3136.
Misalkan kita mau menghitung hasil kuadrat dari 51, langkah-langkahnya adalah sbb:
- Kuadratkan angka ke-2 dari bilangan tersebut, yaitu 12 = 1, maka ditulis 01. Ini merupakan dua angka terakhir dari hasil kuadratnya …01.
- Untuk menemukan angka di depannya, kuadratkan angka pertama lalu jumlahkan dengan angka kedua sbb: 52 + 1 = 25 + 1 = 26. Maka hasilnya adalah 2601.
Dengan cara yang sama hitunglah hasil kuadrat dari: 52; 53; 54; 55; 57; 58; dan 59 !
Jangan (Takut) Salah Pilih Jurusan!
Memang, memilih jurusan studi setelah lulus SMA/SMEA/SMK tahun ini mungkin bukan perkara mudah. Di satu sisi biaya kuliah terus naik, sementara di sisi lain lapangan kerja pun kian hari kian sedikit.
KOMPAS.com - Banyak yang menyepelekan, bahwa salah satu penyebab tingginya angka "pengangguran akademik" perguruan tinggi di Indonesia adalah ketidaksiapan lulusan dalam menghadapi tantangan dan tuntutan di dunia kerja.
Banyak yang menyepelekan, bahwa salah satu penyebab tingginya angka "pengangguran akademik" perguruan tinggi di Indonesia adalah ketidaksiapan lulusan dalam menghadapi tantangan dan tuntutan di dunia kerja.
Setidaknya itulah yang pernah dikatakan CEO Inti Indonesia Sudino Lim kepada Kompas.com di Jakarta, dalam sebuah diskusi bertema "Siap Hadapi Tantangan Dunia Kerja: Pendidikan Berfokus Karir" di Jakarta, dua bulan lalu. Penyebab awalnya, kata dia, umumnya mahasiwa salah dalam mengambil keputusan saat memilih program studi yang tidak sesuai bakat dan minatnya.
"Banyak mahasiswa yang bingung ketika mereka lulus kuliah. Umumnya, mereka mengaku telah salah mengambil program studi atau jurusan, merasa tidak bermanfaat menimba ilmu dan sebagainya, yang pada akhirnya tidak mendapatkan pekerjaan layak sesuai disiplin ilmu yang mereka tekuni di perguruan tinggi," ujar Lim, ketika itu.
- Kamu sudah yakin?
Memang, memilih jurusan studi setelah
lulus SMA/SMEA/SMK tahun ini mungkin bukan perkara mudah. Di satu sisi
biaya kuliah terus naik, sementara di sisi lain lapangan kerja pun kian
hari kian sedikit. Nah, apakah kamu sudah yakin dengan jurusan pilihan
kamu?
Tentunya, baik di sebuah fakultas, akademi, atau sekolah tinggi, setiap jurusan yang kamu pilih tentu menawarkan materi, sifat pembelajaran, serta kurikulum yang berbeda-beda. Beberapa tips berikut ini mungkin bisa menjadi pertimbangan, apakah kamu semakin yakin bahwa pilihanmu telah sesuai atau sebaliknya; perlu perencanaan ulang dengan cepat karena waktu terus berputar dan semakin mepet di ambang tahun ajaran baru.
Tentunya, baik di sebuah fakultas, akademi, atau sekolah tinggi, setiap jurusan yang kamu pilih tentu menawarkan materi, sifat pembelajaran, serta kurikulum yang berbeda-beda. Beberapa tips berikut ini mungkin bisa menjadi pertimbangan, apakah kamu semakin yakin bahwa pilihanmu telah sesuai atau sebaliknya; perlu perencanaan ulang dengan cepat karena waktu terus berputar dan semakin mepet di ambang tahun ajaran baru.
- Pilih Jurusan
Jangan takut, kamu tidak akan merasa
"salah" pilih jurusan jika pilihanmu memang telah sesuai minat dan bakat
kamu. Disertai ketekunan, minat dan bakat kamu juga akan berjalan
beriringan, sehingga perlu memilih jurusan yang bisa memenuhi cita-cita
kamu berkat minat dan bakat itu.
Ingat, minat dan bakat adalah investasi yang kian lama kian tumbuh besar bersama pilihan studi yang tepat dan sesuai keinginan, serta cita-cita kamu.
Ingat, minat dan bakat adalah investasi yang kian lama kian tumbuh besar bersama pilihan studi yang tepat dan sesuai keinginan, serta cita-cita kamu.
- Santai saja
Apapun yang dilakukan secara tergesa-gesa
rasanya kurang berakibat baik, begitu pula dalam memilih pendidikan
sebagai bekal masa depan. Maka, awali dengan menggali informasi dasar
mulai dari perguruan tinggi yang dituju, pembiayaannya, kemungkinan
beasiswa dan sebagainya terkait semua rencana kamu melalui sumber-sumber
informasi yang bisa kamu percaya.
- Sumber informasi
Memilih hanya berdasarkan keinginan untuk
tetap dekat dengan teman karib atau sahabat yang memilih perguruan
tinggi atau program studi tertentu adalah satu kesalahan fatal. Ini
sering terjadi, di mana tidak banyak siswa yang benar-benar memilih
perguruan tinggi sesuai bakat dan minatnya.
Untuk itu, urutlah lebih dulu sumber informasi mulai orang tua, saudara, tetangga, guru, teman, instanti bimbingan belajar, konsultan pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa, profesional, dan lain sebagainya, yang bisa membuat wawasan kamu terus bertambah. Tapi ingat, jangan mudah terpengaruh orang lain yang kurang menguasai informasi atau sekadar ikut-ikutan teman dan tren.
Untuk itu, urutlah lebih dulu sumber informasi mulai orang tua, saudara, tetangga, guru, teman, instanti bimbingan belajar, konsultan pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa, profesional, dan lain sebagainya, yang bisa membuat wawasan kamu terus bertambah. Tapi ingat, jangan mudah terpengaruh orang lain yang kurang menguasai informasi atau sekadar ikut-ikutan teman dan tren.
- Internet
Ini adalah era yang membuat kamu semakin
bebas dan mudah mencari informasi kapan dan di mana pun. Karena tidak
hanya di surat kabar, internet saat ini ibarat keran air yang paling
deras untuk kamu yang haus akan informasi, baik mengenai keunggulan
jurusan yang kamu pilih, daya dukung pengelola studi terhadap pilihan
kamu, beasiswa dan sebagainya.
- Yuk, ke pameran
Memang, kadang tidak akan cukup hanya
berbekal informasi tertulis. Keterangan lengkap kerap baru bisa
didapatkan langsung di pusat-pusat informasi studi di lembaga
pendidikan, kampus, atau akademi tertentu. Bahkan, pameran-pameran saat
ini semakin banyak diselenggarakan sebagai tempat paling pas buat kamu
mencari informasi.
Camkan, bahwa semua informasi kamu adalah
akurat. Alhasil, kamu pun akan puas tanpa mudah terpengaruh saran orang
lain yang sebetulnya tidak menguasai informasi itu sendiri.
- Lokasi dan Biaya
Persoalan biaya dan lokasi studi sulit
dipisahkan sebagai bekal pertimbangan kamu ke depan. Sebutlah, jika
jurusan yang kamu minati di sebuah kampus tertentu sudah sesuai,
ternyata lokasi kuliah jauh dari tempat tinggal.
Sedikit banyak, hal itu tentu memengaruhi pengeluaran kamu. Belum lagi biaya studi yang terkait kurikulum atau mata kuliah. Di sebuah jurusan yang banyak metode
kuliah praktik dan kegiatan lapangan kerap mengharuskan kamu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Dan silahkan, tambahkan biaya-biaya itu dengan biaya lain seperti buku, ongkos, biaya hidup jika harus tinggal di kos, dan sebagainya.
Sedikit banyak, hal itu tentu memengaruhi pengeluaran kamu. Belum lagi biaya studi yang terkait kurikulum atau mata kuliah. Di sebuah jurusan yang banyak metode
kuliah praktik dan kegiatan lapangan kerap mengharuskan kamu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Dan silahkan, tambahkan biaya-biaya itu dengan biaya lain seperti buku, ongkos, biaya hidup jika harus tinggal di kos, dan sebagainya.
- -Kualitas dan Kuantitas
Tidak perlu kamu terbebani untuk duduk di
PTN atau PTS favorit. Yang terpenting, perhitungan kamu harus mantap,
karena daya tampung suatu jurusan di PTN dan PTS favorit tentu berbeda
dengan kampus pilihan kamu sendiri yang tanpa seleksi ketat.
Ya, dengan menonjolkan jaminan kualitas,
daya tampung mahasiswa di PTNS/PTS favorit tentu menjadi "kue lezat"
yang diperebutkan banyak siswa lain. Untuk itu, gali lagi peluangmu
dengan mengukur semua kemampuan.
Yang lebih penting lagi, siapkan cadangan selekasnya dengan tetap mengikuti panduan ini sebagai pertimbangan kamu memilih studi. Kamu tak perlu merasa seolah terjebak situasi, sampai akhirnya malah tidak menimba ilmu sama sekali.
Yang lebih penting lagi, siapkan cadangan selekasnya dengan tetap mengikuti panduan ini sebagai pertimbangan kamu memilih studi. Kamu tak perlu merasa seolah terjebak situasi, sampai akhirnya malah tidak menimba ilmu sama sekali.
- -Mandiri
Harus diingat, kamu bukan lagi seorang
siswa "putih-abu-abu", melainkan mahasiswa yang mampu hidup mandiri.
Maka, mulai dari sekarang kamu harus bisa mengatur waktu dengan baik,
cari kerja paruh waktu atau bisnis kecil-kecilan di sekitar kampus untuk
menmbah saku yang "bocor" demi kelangsungan studi dan masa depan kamu.
- Pekerjaan dan karir
Idealnya, kamu bekerja sesuai latar
belakang keilmuan. Tetapi, berapa banyak sarjana atau insinyur saat ini
yang menganggur atau banting stir untuk bekerja di bidang lain dan
bahkan menjadi entreprenuer meskipun jauh dari bidang studinya? Apakah
mereka telah salah memilih jurusan?
Tidak. Dengan berkonsultasi dulu dengan orang tua kamu, selalu yakinlah, bahwa tidak semua perusahaan pencari kerja saat ini hanya melihat dan membutuhkan kamu semata karena latar belakang pendidikan.
Ya, seorang insiyur bisa diperlukan untuk berubah menjadi wartawan, psikolog bisa menyulap dirinya sebagai pemandu arung jeram profesional, seorang ahli komputer terpaksa harus menjadi kondektur sampai akhirnya menjadi pengusaha rental mobil besar dengan omset jutaan rupiah perbulan.
Zaman terus berubah. Tetapi satu yang tidak, semangat kamu untuk maju dan melawan perubahan tersebut. Kamu seorang calon mahasiswa yang merasa sudah dewasa, mampu dan berani, serta penuh semangat untuk menjalani studi? Sejatinya, jurusan yang sudah kamu pilih saat ini memang sudah tepat untuk membidik cita-citamu!
Tidak. Dengan berkonsultasi dulu dengan orang tua kamu, selalu yakinlah, bahwa tidak semua perusahaan pencari kerja saat ini hanya melihat dan membutuhkan kamu semata karena latar belakang pendidikan.
Ya, seorang insiyur bisa diperlukan untuk berubah menjadi wartawan, psikolog bisa menyulap dirinya sebagai pemandu arung jeram profesional, seorang ahli komputer terpaksa harus menjadi kondektur sampai akhirnya menjadi pengusaha rental mobil besar dengan omset jutaan rupiah perbulan.
Zaman terus berubah. Tetapi satu yang tidak, semangat kamu untuk maju dan melawan perubahan tersebut. Kamu seorang calon mahasiswa yang merasa sudah dewasa, mampu dan berani, serta penuh semangat untuk menjalani studi? Sejatinya, jurusan yang sudah kamu pilih saat ini memang sudah tepat untuk membidik cita-citamu!
Sumber : Kompas
Merdekakah Diri Anda ?
Merdekakah Diri Anda ?
17 Agustus adalah hari kemerdekan negara yang kita cintai. Enam puluh tujuh (67) tahun sudah kita terlepas dari belenggu penjajahan..Namun tanpa disadari masih banyak pribadi-pribadi yang belum merdeka dari belenggu dirinya sendiri. Pribadi seperti ini belum lah merdeka dalam arti sesungguhnya.
Setiap manusia Indonesia berhak untuk mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Namun ada banyak hambatan pada setiap diri manusia untuk maju meraih kesuksesannya. hambatan terbesar adalah Mental Block.
Mental Blok menghalangi kita untuk berprestasi..seolah-olah ada jurang pemisah antara keinginan kita untuk berprestasi dengan tindakan yang kita lakukan. Contoh sederhana, Anda punya tugas untuk belajar persiapan Ujian Sekolah namun yang Anda lakukan adalah menonton film.
Mental Blok menghalangi kita untuk berprestasi..seolah-olah ada jurang pemisah antara keinginan kita untuk berprestasi dengan tindakan yang kita lakukan. Contoh sederhana, Anda punya tugas untuk belajar persiapan Ujian Sekolah namun yang Anda lakukan adalah menonton film.
Ciri-ciri seseorang yang dihinggapi mental Blok negatif memiliki sifat mudah putus asa, konflik diri, tidak bersemangat, pesimis, mudah tersinggung, rendah diri, merasa tidak mampu, pemalas, tidak konsisten, menghakimi diri sendiri, cemas dan gelisah.
Mental Blok adalah Program Pikiran atau pemahaman yang menghambat kita dalam mencapai impian atau tujuan kita. Program Pikiran terbentuk dari pola asuh, persepsi diri terhadap pengalaman hidup,dan lingkungannya. Misalnya seorang anak yang selalu dikatakan bodoh dan tidak kreatif karena nilai ulangannya selalu jelek, akhirnya dalam otak bawah sadar selalu tersimpan gambaran diri bahwa dia bodoh dan tidak bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Dalam hidup dia, dia selalu punya mental blok tidak berani mencoba karena ia merasa gambaran dirinya adalah orang yang bodoh dan tidak kreatif.
Menurut Robert B. Stone, paling tidak terdapat lima hambatan yang selalu membuat seseorang sulit meraih sukses:
1. Kegelisahan dan kecemasan.
Hal ini menyebabkan ketegangan dalam badan. Koordinasi otot dan efisiensi mental dapat dipengaruhi oleh keadaan ini. Kesehatan pun jadi ikut terganggu, dan biasanya sistem pencernaan terkena dampaknya paling awal. Gejala lainnya juga berkisar pada sakit kepala dan serangan jantung.
2. Takut.
Ini merupakan hambatan yang tersembunyi. Perasaan takut melakukan sesuatu seringkali membuat kita selalu menahan diri dalam mengerjakan sesuatu.
3. Benci-diri.
Begitu banyak orang yang selalu menimpakan semua kesalahan pada dirinya sendiri. Jika ada sesuatu yang tidak beres, alih-alih mencari tahu apa yang terjadi dan mengoreksi diri sendiri, malah tanpa sadar menghukum diri sendiri.
4. Pesimis.
Merasa tidak bisa sukses dan seringkali memberikan bukti dengan membeberkan kegagalan yang sering dialami.
5. Konsep diri yang terbatas.
Mempunyai kebiasaan berpikir dalam keterbatasan. Kebiasaan ini seringkali mengganggu kita dalam melakukan sesuatu. Seringkali kita merasa tidak layak dalam mendapatkan sesuatu yang sesungguhnya baik bagi kita.
Pada intinya jika orang tersebut membuka diri dan bersedia untuk menghilangkan mental blok mereka, maka akar permasalahan yang menyebabkan Mental Blok tersebut dapat diketahui dan diperbaiki. Mental block harus diperangi dalam diri orang itu sendiri. Artinya, betapa pun Anda dibantu oleh orang lain, namun bila tidak ada kesadaran dalam diri untuk menghancurkan mental block, rasanya akan percuma. Seseorang yang terbuka dan periang biasanya lebih mampu mengembangkan dirinya atau menghilangkan Mental Bloknya. Sedangkan seseorang yang pendiam, introvert, pendendam, menyimpan masalah lama yang sudah lewat, cenderung memiliki mental block yang banyak dan harus satu persatu dibereskan.
Buatlah diri Anda sendiri lebih terbuka dan berani berkembang dengan beberapa cara:
1. Kenalilah diri Anda
Kenalilah diri Anda , agar dapat memahami apa yang Anda sukai dan tidak anda sukai sehingga bisa dipahami pikiran-pikiran mana yang menghambat. Tidak ada orang lain yang dapat mengetahui diri Anda selain diri Anda sendiri…
Kenalilah diri Anda , agar dapat memahami apa yang Anda sukai dan tidak anda sukai sehingga bisa dipahami pikiran-pikiran mana yang menghambat. Tidak ada orang lain yang dapat mengetahui diri Anda selain diri Anda sendiri…
2. Kurangilah beban masa lalu
Memfokuskan perhatian pada apa yang sudah terjadi di masa lalu hanya akan membuat energi terkuras percuma. Karena, seseorang cenderung dikuasai rasa khawatir akan pengalaman tak menyenangkan di masa lalu. Ketidakmampuan melepas masa lalu kemudian menghambat seseorang untuk membangun dirinya. Akibatnya, seseorang menjadi pendendam dari pengalaman pahit yang pernah dialaminya.
Memfokuskan perhatian pada apa yang sudah terjadi di masa lalu hanya akan membuat energi terkuras percuma. Karena, seseorang cenderung dikuasai rasa khawatir akan pengalaman tak menyenangkan di masa lalu. Ketidakmampuan melepas masa lalu kemudian menghambat seseorang untuk membangun dirinya. Akibatnya, seseorang menjadi pendendam dari pengalaman pahit yang pernah dialaminya.
3. Penerimaan atas diri dan orang lain
Kemampuan untuk menerima orang lain membantu seseorang untuk lebih terbuka. Kesulitan komunikasi juga dipengaruhi faktor ini. Seseorang akan sulit melatih komunikasi jika tidak terbuka dengan orang lain. Dengan mengakui adanya karakter yang berbeda, seseorang bisa melepaskan mental block dan membangun keberanian untuk menghadapi masalah.
Kemampuan untuk menerima orang lain membantu seseorang untuk lebih terbuka. Kesulitan komunikasi juga dipengaruhi faktor ini. Seseorang akan sulit melatih komunikasi jika tidak terbuka dengan orang lain. Dengan mengakui adanya karakter yang berbeda, seseorang bisa melepaskan mental block dan membangun keberanian untuk menghadapi masalah.
4. Jujur dengan siapa pun yang dipercaya
Jika kembali kepada kemampuan komunikasi, kejujuran menjadi faktor penting. Mengakui dengan jujur apa yang tidak disenangi dan atau apa yang paling diinginkan dalam karier dan kehidupan, bisa membantu mengatasi masalah. Tentu saja, sikap jujur tidak serta-merta diobral kepada siapa saja. Menjadi jujur kepada orang yang dipercaya, mampu membantu seseorang melepas mental block dalam diri.
Jika kembali kepada kemampuan komunikasi, kejujuran menjadi faktor penting. Mengakui dengan jujur apa yang tidak disenangi dan atau apa yang paling diinginkan dalam karier dan kehidupan, bisa membantu mengatasi masalah. Tentu saja, sikap jujur tidak serta-merta diobral kepada siapa saja. Menjadi jujur kepada orang yang dipercaya, mampu membantu seseorang melepas mental block dalam diri.
5. Pilihlah lingkungan yang baik
Tanamkan keyakinan besar bahwa anda berhak untuk sukses. Bergaullah dengan orang-orang yang berwawasan luas dan berkepribadian baik. Dapatkan motivasi dan pengembangan diri agar lebih bersemangat. Bersyukurlah dan selalu gembira meskipun dalam keadaan sulit.
Tanamkan keyakinan besar bahwa anda berhak untuk sukses. Bergaullah dengan orang-orang yang berwawasan luas dan berkepribadian baik. Dapatkan motivasi dan pengembangan diri agar lebih bersemangat. Bersyukurlah dan selalu gembira meskipun dalam keadaan sulit.
Bagaimana mengetahui Mental Blok tersebut telah hilang dalam diri kita? Kita akan menyadari jika sudah merasakan bahwa pola yang dilakukan dalam konsep berpikir dan berperilaku sudah berbeda dengan sebelumnya dan sudah tidak memiliki lagi pikiran-pikiran ataupun perilaku hasil dari pikiran tersebut yang menghambat pertumbuhan di kehidupan. Kondisi tersebut dapat dipertahankan dan konsisten dijalankan agar dapat mencapai tujuan.
Selamat Membebaskan Diri dari Mental Block, Merdeka..!!
Sahabat Memotifasi dan Inspiratif
Sumber gambar: http://www.cherrybam.com/friendship-comments.php
“If all my friends were to jump off a bridge, I wouldn’t jump with them, I would be at the
bottom to catch them.”
- Anonim-
Apa sih arti sahabat buat kalian? seberapa pentingkah mereka didalam kehidupan kalian? apa ada
fungsi khusus buat kamu dari mereka?
Kalau saya sendiri akan bilang:
“Iya, sangat penting dan sangat perlu, tapi dengan catatan sahabat itu harus sahabat yang bukan
sekedar menjadi tempat untuk bercerita, akan tetapi harus yang bisa membakar motivasi dan
inspiratif”
bottom to catch them.”
- Anonim-
Apa sih arti sahabat buat kalian? seberapa pentingkah mereka didalam kehidupan kalian? apa ada
fungsi khusus buat kamu dari mereka?
Kalau saya sendiri akan bilang:
“Iya, sangat penting dan sangat perlu, tapi dengan catatan sahabat itu harus sahabat yang bukan
sekedar menjadi tempat untuk bercerita, akan tetapi harus yang bisa membakar motivasi dan
inspiratif”
Sebagian dari kita mungkin merasa sahabat cukup menjadi teman curhat saja, atau menjadi teman
setia di kala susah dan senang. Memang iya, fungsi sahabat harus seperti itu. Akan tetapi saya
secara pribadi mau sahabat yang harus bisa membakar motivasi dan memberi inspirasi dengan
pencapaian-pencapain atau kesuksesan-kesuksesan yang telah dia raih.
Dari merekalah akhirnya kita terpacu untuk berkompetisi dalam hal positif. Berkompetisi untuk
meraih yang terbaik dari yang paling terbaik. Sejujurnya, itulah yang saya rasakan bersama sahabatsahabat
saya.
Merekalah salah satu alasan kuat kenapa saya harus berambisi keras melebihi pencapaian mereka.
Mereka lah yang melecut semangat saya.
Merekalah yang menantang saya untuk bermimpi besar dan meraih segala impian tersebut.
Mereka juga lah yang memberikan saya berbagai kisah-kisah inspiratif sehingga memaksa saya
untuk terus bergerak ke tujuan.
Saya sangat suka persahabatan seperti ini, persahabatan yang benar-benar saling membangun. Kita
bersama-sama ingin menjadi seseorang yang lebih baik dan berhasil.
Maka dari itulah, dimulai dari sekarang pilihlah sahabat yang tepat. Bukan sekedar sahabat-sahabatan
ala kadarnya. Pilihlah sahabat yang mampu membangun iklim kompetisi positif untuk kalian.
Dari kompetisi tersebut kita bisa menjadi lebih terpacu untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam
hidup.
Ingat, pilihlah sahabat yang tepat.
Sumber: http://catatanraufmendunia.wordpress.com
Mengatur Penggunaan Waktu
Mengatur Penggunaan Waktu
Pernahkah mendengar Standford Experiment Marshmallow ? Eksperimen ini dilakukan oleh Prof. Walter Mischell
dari Universitas Stanford pada tahun 1972. Ia menggunakan sekelompok
anak berusia empat tahun-an. Masing-masing anak diberi marshmallow yang
siap dimakan. Namun, sang professor berjanji akan memberi marshmallow
yang lebih banyak jika bisa menahan untuk tidak makan marshmallow ketika
sang professor datang lagi dua puluh menit kemudian. Setelah ditinggal
oleh sang professor, beberapa anak berhasil menahan untuk tidak memakan
marshmallow yang disediakan, namun ada juga anak yang tidak tahan dengan
godaan kelezatan marshmallow. Anak yang berhasil tidak memakan
marshmallow dan menunda kesenangannya mendapatkan marshmallow yang lebih
banyak. Sebaliknya anak yang tidak tahan untuk “bersenang-senang”,
hanya mendapatkan kesenangan sesaat itu saja tanpa ada kesenangan yang
berlebih.
Eksperimen tidak hanya
berhenti sampai di sini. Menjelang remaja, peserta eksepermine itu
dipantau hasil ujian di sekolahnya. Hasilnya mengejutkan. Siswa yang
bisa menunda kesenangan mempunyai kepribadian yang lebih baik, emosi
yang lebih stabil, dan hasil ujian di sekolah jauh lebih baik
dibandingkan anak yang hanya memikirkan kesenangan sesaat.
Ekseperimen yang juga
dikenal sebagai Delayed Gratification Experiment ini bisa memberi banyak
pelajaran pada siswa. Salah satunya adalah pelajaran “tunda kesenangan
sekarang karena esok akan mendapatkan kesenangan
yang lebih besar”. Bagi siswa, terutama yang sekarang duduk di kelas
XII, tentu sudah punya keinginan besar untuk menduduki salah satu bangku
perguruan tinggi lewat SNMPTN. Salah satu tantangan terbesar adalah
mengatur waktu agar siswa bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Jika
tidak baik pengaturannya, penyesalan yang akan didapat dan sesal hanya
ada di akhir cerita. Banyak godaan yang harus dihadapi selama
mempersiapkan SNMPTN. Bermain-main yang tidak perlu, chatting sesama
temanyang memakan waktu, ber-social-networking yang kadang
melupakan waktu. Namun, pelajaran dari sang professor di atas sudah
jelas. Tundalah kesenangan itu, karena jika bisa menunda kesenangan yang
tidak perlu, kesenangan yang lebih besar akan menanti para siswa
semuanya.
Bermimpi, Berjuang dan Berdoa
Bermimpi, Berjuang dan Berdoa
Apa yang kalian inginkan dalam hidup?? Sudahkah kalian berusaha meraihnya?? Sudahkah kalian berhasil meraihnya??
Manusia
dilahirkan untuk menjadi pemimpin, bisa memimpin diri sendiri,
keluarga, lingkungan, bahkan dunia. Diri sendirilah yang menentukan mau
dibawa kemana hidupnya: sukses, gagal, biasa aja, atau mengalir saja
seperti air. Butuh usaha yang keras agar hidup kita bisa sukses sesuai
mimpi kita dan faktor utama yang menentukan kesuksesan adalah diri kita
sendiri.
Ada 3 hal yang harus dilakukan oleh seseorang untuk bisa menjadi sukses dan luar biasa bagi hidupnya. Yang pertama adalah bermimpi.
Seseorang yang tidak punya mimpi adalah ibarat orang yang tidak tahu
kemana arah hidupnya. Dengan mempunyai mimpi kita punya hal yang ingin
kita raih dalam hidup kita. Mimpi yang seperti apa? Terserah, tapi akan
lebih baik jika kita bermimpi setinggi mungkin. Dengan bermimpi yang
tinggi paling tidak kalau kita tidak berhasil meraihnya kita tidak akan
jauh dari mimpi kita itu. Bermimpi yang kecil maka hasilnya pun kecil.
Dengan bermimpi yang besar kita akan punya power yang lebih untuk berusaha di atas rata-rata orang lain.Tuliskan mimpimu dan bayangkanlah ketika kamu bisa meraih mimpi mu, wow amazing. Tapi jangan terlena hanya dengan berkhayal kalau mimpi kita akan terwujud.
Tahap selanjutnya adalah bagaimana merealisasikan mimpi itu. Kita sebut dengan perjuangan. Perjuangan yang
tak kenal lelah. Perjuangan yang membutuhkan tekad, semangat dan usaha
diatas rata-rata orang lain. Perjuangan yang tidak mengenal kata
menyerah sebelum kita berhasil meraihnya. Orang yang sukses adalah orang
yang selalu bangkit ketika ia terjatuh. Perjuangan butuh usaha dan
pengorbanan. Sebagai contoh, kita ingin lulus ke SMA Favorit atau lulus
SNMPTN maka mulailah dari sekarang belajar yang sungguh-sungguh. Jika
kamu merasa selalu gagal lulus ke Jurusan favoritmu ketika try out,
jangan menyerah dan bangkitlah. Ubah metode belajar dari belajar pasif
menjadi belajar aktif, mulai menerapkan EMPATI (empat soal tiap hari),
tingkatkan waktu belajar kalian di atas rata-rata teman kalian. Kalau
teman kalian belajar 3 jam sehari maka kalian harus belajar 4 jam
sehari. Perlu diingat teman bahwa perjuangan tidak akan pernah sia-sia.
The last but not least is Pray, The Greatest Power on Earth.
Mungkin kita pernah mengalami masa-masa di mana kita sudah berusaha
semaksimal mungkin, berjuang keras tetapi mengapa belum berhasil juga.
Apa ada yang salah dengan usaha kita?? Mungkin kita lupa belum
menyisipkan doa disetiap usaha kita. Jika kita berdoa kepada Tuhan YME,
Tuhan akan selalu menunjukkan jalan terbaik untuk kita.
Jangan berhenti bermimpi, jangan berhenti berusaha dan jangan berhenti berdoa.
Selamat mencoba :D
Sabtu, Juni 15, 2013
Daftar Tanggal Ulang Tahun IPA 1
Daftar Ulang Tahun
1. Aghnia : 22-Juni-1996
2. Akmal : 05-April-1996
3. Amadea : 27-Maret-1996
4. Amanullah : 19-Juni-1996
5. Anida : 16-Febuari-1995
6. Anisa : 13-Oktober-1995
7. Antonia : 20-Juni-1996
8. Arya P : 23-Maret-1996
9. Bestha S : 24-Februari-1997
10. Davi Z : 12-April-1996
11. Devi W : 18-Maret-1996
12. Deviana : 15-Desember-1995
13. Dyah : 12-Juli-1995
14. Ellisa : 15-Agustus-1996
15. Etik : 13-Desember-1996
16. Farkhatun : 15-Desember-1995
17. Fitria : 03-Maret-1996
18. Hasya : 06-Desember-1996
19. Husen : 06-Agustus-1995
20. Lina : 07-Juni-1995
21. Luviana : 13-Febuari-1996
22. M.Dani.M : 04-Oktober-1995
23. Nureska Y : 11-Januari-1996
24. Nurtito W : 23-Februari-1997
25. Reza M : 17-Februari-1995
26. Riksa : 30-Mei-1998
27. Sekar : 28-Januari-1997
28. Siti Fadli : 13-Juli-1996
29. Siti Ngais : 11-Juni-1996
30. Tamalia : 23-Juli-1996
31. Tegar : 15-Mei-1996
32. Urip : 14-Juni-1996
33. Widi S : 11-April-1996
34. Wiwi : 24-November-1995
35. Yunus : 04-Juni-1996
Kamis, Juni 13, 2013
Ramadhan Is Coming
Now is English day for my family (admin) so I'll post article in English version and Indonesia version in the next day :D
You’ll
probably know that the month of Sha‘bān has started, and you probably
all know that the Prophet (ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam) would fast much
of this month and maintain high levels of ‘ibādah as well, almost as a
"practice-run" for Ramaḍān. But *you* probably haven’t committed to
raising *your* game yet, and then suddenly Ramaḍān will be upon us and
you’ll be caught like a rabbit between the headlights.
Don’t
underestimate the challenge Ramaḍān will be for many this year. If you
think that it’s just about having the stamina to fast a day which is
silly long, then you’ve failed already. The real challenge is how to
fill that same day with super quality ‘ibādah, and good amounts of it,
whilst pacing yourself in a hotter, longer day than usual. You need to
get a feeler for fasting a few days right now as opposed to settling
down using 2-3 days of Ramaḍān. You need to read a few chapters of the
Qur’ān every day to measure your rhythm
and timings, see how tired you’re getting and what adjustments need to
be made to ensure a good schedule. You need to start cutting down on
sleep and getting to the Masjid early morning now, and get *used* to it,
as opposed to slowly getting there by the end of Ramaḍān and wasting
precious moments whilst bedding yourself in. The practice that you can
gain in Sha‘bān is extra valuable this year so don’t misuse this little
time right now that we have.
Al-Ḥasan al-Baṣrī (raḥimahullāh)
once stopped at the side of a grave with his companions and said, “If
this person in the grave was able to come back to this world, what do
you reckon he’d focus on doing?”
“He’d make plenty istighfār surely, and pray more and increase in all possible good deeds!” they replied.
Al-Ḥasan said, “Well he’s missed out on his chance to do that. So don’t *you* miss out on your chance right now.”
#Reflect
by : @riksadunda_
Now is English day for my family (admin) so I'll post article in English version and Indonesia version in the next day :D
You’ll
probably know that the month of Sha‘bān has started, and you probably
all know that the Prophet (ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam) would fast much
of this month and maintain high levels of ‘ibādah as well, almost as a
"practice-run" for Ramaḍān. But *you* probably haven’t committed to
raising *your* game yet, and then suddenly Ramaḍān will be upon us and
you’ll be caught like a rabbit between the headlights.
Don’t underestimate the challenge Ramaḍān will be for many this year. If you think that it’s just about having the stamina to fast a day which is silly long, then you’ve failed already. The real challenge is how to fill that same day with super quality ‘ibādah, and good amounts of it, whilst pacing yourself in a hotter, longer day than usual. You need to get a feeler for fasting a few days right now as opposed to settling down using 2-3 days of Ramaḍān. You need to read a few chapters of the Qur’ān every day to measure your rhythm and timings, see how tired you’re getting and what adjustments need to be made to ensure a good schedule. You need to start cutting down on sleep and getting to the Masjid early morning now, and get *used* to it, as opposed to slowly getting there by the end of Ramaḍān and wasting precious moments whilst bedding yourself in. The practice that you can gain in Sha‘bān is extra valuable this year so don’t misuse this little time right now that we have.
Al-Ḥasan al-Baṣrī (raḥimahullāh) once stopped at the side of a grave with his companions and said, “If this person in the grave was able to come back to this world, what do you reckon he’d focus on doing?”
“He’d make plenty istighfār surely, and pray more and increase in all possible good deeds!” they replied.
Al-Ḥasan said, “Well he’s missed out on his chance to do that. So don’t *you* miss out on your chance right now.”
#Reflect
by : @riksadunda_
Don’t underestimate the challenge Ramaḍān will be for many this year. If you think that it’s just about having the stamina to fast a day which is silly long, then you’ve failed already. The real challenge is how to fill that same day with super quality ‘ibādah, and good amounts of it, whilst pacing yourself in a hotter, longer day than usual. You need to get a feeler for fasting a few days right now as opposed to settling down using 2-3 days of Ramaḍān. You need to read a few chapters of the Qur’ān every day to measure your rhythm and timings, see how tired you’re getting and what adjustments need to be made to ensure a good schedule. You need to start cutting down on sleep and getting to the Masjid early morning now, and get *used* to it, as opposed to slowly getting there by the end of Ramaḍān and wasting precious moments whilst bedding yourself in. The practice that you can gain in Sha‘bān is extra valuable this year so don’t misuse this little time right now that we have.
Al-Ḥasan al-Baṣrī (raḥimahullāh) once stopped at the side of a grave with his companions and said, “If this person in the grave was able to come back to this world, what do you reckon he’d focus on doing?”
“He’d make plenty istighfār surely, and pray more and increase in all possible good deeds!” they replied.
Al-Ḥasan said, “Well he’s missed out on his chance to do that. So don’t *you* miss out on your chance right now.”
#Reflect
by : @riksadunda_
HANYA BAYANGAN
HANYA BAYANGAN
Melihatnya walau aku tak pernah dilihat. .
Mendengarkan suara merdunya walau aku tak pernah didengar. .
Hadirnya layaknya mentari yang menerangi duniaku. .
Menepis pilu-piluku. .
Menyelamatkanku keluar dari kepompong kepedihan,
Hingga ku terbang bersama sayap-sayap indahnya. .
Cintaku bukan "karena"
karena dia mencintaiku. .
karena dia menyayangiku. .
Tapi cintaku "walau"
walaupun ia tak mencintaiku. .
walaupun ia tak menyayangiku. .
Karena aku 'Hanya Bayangan',
yang mengikutinya tanpa ia lihat. ..
#Anggrek Hijau
Rabu, Juni 12, 2013
TUGAS SISWA DI SEKOLAH
TUGAS SISWA DI SEKOLAH
TUGAS
SEORANG SISWA DI SEKOLAH
Tugas
seorang siswa di sekolah ada 5 unsur pokok yaitu:
A. Belajar : belajar merupakan tugas pokok seorang siswa, karena melalui belajar dapat menciptakan generasi muda yang cerdas. Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya adalah:
a. Memahami
dan mempelajari materi yang diajarakan
b. Mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
c. Mempelajari
kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika Ada PR.
B. Taat pada peraturan sekolah: setiap sekolah memiliki tatatertib yang harus ditaati oleh para siswa, demi terciptanya kondisi sekolah yang kondusif, aman, nyaman untuk siswa dalam belajar dan menjalani aktivitas selama di sekolah. Selain itu tatatertib sekolah juga sebagai patokan dan kontrol prilaku siswa di sekolah. Jika tatatertib dilangar maka akan mendapatkan sangsi atau hukuman.
C. Patuh dan hormat pada guru: tugas seorang siswa di sekolah selanjutnya adalah patuh dan hormat kepada guru. Rahmat, barokah dan manfaat dari sebuah ilmu itu tergantung dari ridhonya guru. Oleh karena itu jika siswa ingin menjadi siswa yang cerdas haruslah patuh, taat dan hormat pada guru. Contoh:
a. Menuruti
semua perintah guru.
b. Menghargai
guru.
c. Memperhatikan
jika diterangkan materi oleh guru.
D. Disiplin: ada sebuah istilah “ kunci meraih sukses adalah disiplin” istilah ini memiliki makna yang kuat jika seseorang memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan sukses. Begitu juga dengan siswa jika seorang siswa memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Bentuk dari disiplin siswa adalah:
a. Disiplin
dalam belajar
b. Disiplin
dalam sekolah
E. Menjaga nama baik sekolah: menjaga nama baik sekolah adalah kewajiban setiap siswa, dengan menjaga nama baik sekolah maka siswa dan sekolah akan mendapatkan nilai positif dari masyrakat. Dan jika siswa dapat memberikan prestasi bagi sekolah akan menjadi sebuah kebangaan yang luar biasa.
Nah, itu sekurang-kurangnya tugas siswa di sekolah. Jadi, jika kamu semua adalah anak baik, cakep, cantik, ganteng, unyu dan lain-lain maka kalian harus tetap mematuhi 5 unsur diatas, tanpa terkecuali.
Langganan:
Postingan (Atom)